Photo in News

Selasa, 04 November 2014

CARPEN TENTANG CINTA TAK SAMPAI

         
Suatu hari, hiduplah seorang pemuda yang bernama Munif. Ia terlahir dari keluarga yang biasa-biasa biasa saja, namun dia tidak pernah malu ataupun gengsi terhadap teman-tamannya. Dia adalah seorang yang bisa menghargai pendapat orang lain, dan karna itu dia bisa dibilang disenangi oleh temannya.
         SD. Di Sekolah dasar ia mulai merasaakan adanya rasa ketertarikan kepada kaum wanita. Cinta pertamanya adalah Ama, ialah teman sekelas dari Munif. Ama adalah wanita yang paling banyak dikagumi dan disenangi oleh satu kelas karena selain cantik dan pintar ia sangat manis senyumnya dan wajahnya juga. Namun Cintanya terlambat, karna Ama sudah mempunyai Pacar. Namun karena satu kelas Munif tidak bisa melupakannya dan terus berusaha mendekati Ama. Namun Ama pun mempunyai perasaan kepada Munif, tetapi persaan Ama terhadap Munif tidak sebesar terhadap kekasihnya. Ama dengan terpaksa mengangap Munif hanya sebagai sahabatnya dan bahkan Ama menggap Munif sebagai adiknya sendiri. Munif pun tidak bisa berbuat banyak , dia hanya bisa mellihat Ama tertawa,tersenyum,menangis dan Bahagia, hingga Munif dan Ama dipisahkan karena telah lulus dari sekolah dasar itu .  
           Munif sangat berharap  ia bisa satu sekolah lagi dengan Ama , karena banayak sekali hal yang ia akan rindukan nanti. Terkadang ia berpikir , Apakah dia bisa melupakan Ama  begitu saja. Walaupun mereka tidak pernah mengungkapkan perasaannya masing-masing tetapi, Ama mengetahui bahwa Munif mencintainya sejak mulai kelas 5 SD dan Munif pun sebaliknya. 
           Hal yang paling Menegangkan bagi Munif , adalah ketika Ia bertanya kepada Ama " Ma, Kamu mau dilanjutkan di Sekolah (SMP) mana ?" Tanya Munif dengan Sedih. " Ouh iya , aku ... Mungkin di lanjutkan di SMP yang berbeda dengan kamu ". Jawab Ama . " Dimana?" tanya Munif. " Aku bukan di Kota ini, aku sudah didaftarkan oleh orang tuaku di Luar Kota"jawab Ama " Ouh Berarti kita akan beda dan Munkin sulit unuk bertemu yah Ma?" Tanya Munif Kembali " Iya, tapi ..." Jawab Munif " Tapi apa Ma? " Tanya Munif . "Aku sebenarnya , lebih senang jika kita bisa bersama lagi di SMP yang sama , Eeee kamu mau gak Ikut aku ke luar Kota ?" Tanya Ama." Iya sih sebenernya, Aku juga ingin sebenarnya sekolah bareng sama kamu. Tapi aku juga sudah di daftarkan di Kota ini oleh orang tua ku.". Jawab Munif sambil pergi menghindari Ama karena ia sedih.
            Setelah kejadian itu mereka berdua sangat sedih, namun apa daya mereka hanya bisa menerima nasib yang di dapatkan masing-masing . Setelah beberapa hari Akhirnya datanglah hari perpisahaan, hari itu sangatlah berat dirasakan oleh mereka. Dan Tanpa Ama menangis kareana hari itu hari terakhir ia bisa bertemu Munif, karena Esok hari ia akan berangkat Keluar Kota. Setelah itu Munif sangat kesepian dan sangat sedih. Dan dia hanya bisa mengingat Ama, dan Munif pun Janji terhadap dirinya sendiri bahwa ia akan selalu mengingat Ama walaupun bertahun tahun ia tidak bisa melihatnya . Meunif berharaf ia bisa dipertemukan dengan Ama , kapan saja dan dimana ia akan menunggu saat itu. Dan dia hanya bisa mendoakan Ama semoga bahagia selalu dan sehat selalu.

0 komentar:

Posting Komentar